Mesangih, Pelepas Belenggu Kegelapan
- alfareza firdaus
- May 28, 2019
- 1 min read

Dalam tradisi agama Hindu di Bali pada khususnya, ketika seorang anak mulai menginjak usia remaja atau sudah dewasa wajib melaksanakan Upacara Potong Gigi. Upacara Potong Gigi atau yang biasanya juga disebut dengan istilah Mepandes,Metatah atau Mesangih merupakan upacara yang bermakna untuk menemukan hakekat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad Ripu dalam diri manusia.
Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat asubha karma atau perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri, yaitu :
Kama,sifat penuh nafsu indriya.
Lobha,sifat loba dan serakah.
Krodha,sifat kejam dan pemarah.
Mada,sifat mabuk dan kegila-gilaan
Moha,sifat bingung dan angkuh.
Matsarya,sifat dengki dan irihati.
Upacara Potong Gigi merupakan bagian dari Manusa Yadnya, yang pada hakikatnya jika ciri-cirinya secara fisik sudah menginjak remaja dapat melaksanakan Upacara Potong Gigi. Ciri- cirinya adalah sebagai berikut:
Pada wanita dapat dilakukan setelah mendapatkan menstruasi yang pertama.
Pada pria dapat dilakukan setelah mengalami perubahan suara.
Ada beberapa tujuan dari Upacara Potong Gigi yang tidak kalah penting untuk diketahui, yaitu sebagai berikut:
Menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat menemukan hakekat manusia yang sejati.
Untuk dapat bertemu kembali dengan bapak dan ibu yang telah berwujud suci.
Untuk menghindari hukuman didalam neraka nanti yang dijatuhkan oleh Bhatara Yamadipati berupa mengigit pangkal bambu petung. Hal ini tertera dalam Lontar Atmaprasangsa.
Memenuhi kewajiban orang tua kepada anaknya untuk menjadi manusia yang sejati.
Comments