top of page

Mitos Kebo - Keboan, Si Manusia Kerbau

  • Writer: alfareza firdaus
    alfareza firdaus
  • May 28, 2019
  • 1 min read

Kebo-Keboan adalah salah satu upacara yang diselenggarakan masyarakat Banyuwangi. Awal mulanya, upacara ini diadakan untuk memohon turunnya hujan saat musim kemarau panjang dan sebagai penolak bala. Dalam upacara ini terdapat beberapa dan atraksi yang menarik. Ritual kebo-keboan digelar setahun sekali pada bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa). Bulan ini diyakini memiliki kekuatan magis. Konon, ritual ini muncul sejak abad ke-18. Di Banyuwangi, kebo-keboan dilestarikan di dua tempat yakni di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi.


Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah pagebluk. Kala itu, seluruh warga diserang penyakit. Hama juga menyerang tanaman. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual kebo-keboan dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran. Keajaiban muncul ketika warga menggelar ritual kebo-keboan. Warga yang sakit mendadak sembuh. Hama yang menyerang tanaman padi sirna. Sejak itu, ritual kebo-keboan dilestarikan. Mereka takut terkena musibah jika tidak melaksanakannya.


Seseorang yang terpilih untuk menjadi manusia kerbau dalam upacara ini harus didandani menyerupai kerbau (Kebo), yang diberi tanduk dan warna hitam diseluruh badan. Hal itu melambangkan bahwa kerbau adalah binatang yang kuat dan menjadi tumpuan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani. Kebo-keboan dilaksanakan hampir di semua Desa Osing di Kecamatan Singojuruh, seperti desa Alasmalang dan Aliyan. Pada desa Aliyan, penentuan siapa yang menjadi manusia Kerbau tidak ditentukan oleh pemuka adat desa setempat, melainkan arwah leluhur yang memilih siapa saja yang menjadi keboan. Sedangkan di Desa Alasmalang, masyarakat desa yang menjadi pemeran manusia kerbau dipilih oleh pemuka adat Desa Alasmalang.

Comments


KitaPancasila.id (1).png
Kelompok 6 MKU Pancasila 37

© 2023 by Going Places. Proudly created with Wix.com

  • White Facebook Icon

Sebuah platform digital yang berisikan konten perkenalan kebudayaan Indonesia dengan cara kekinian 
#PancasilaZamanNow

 

Thanks for submitting!

Join My Mailing List
bottom of page